Rabu, 27 November 2013

Sebenarnya kesempurnaan ini milik siapa?


Sebelum masuk ke dalam isi dari tema kali ini, pertanyaan diatas memang terkesan seperti Majas Retorika. Ya, kalo kita flashback lagi ke masa bangku sekolah, hal ini memang masuk dalam kurikulum bahasa indonesia. kenyatannya, seringkali kita temukan pertanyaan yang demikian.

Ngomong-ngomong soal kesempurnaan. Sepertinya saya pikir diantara kita sudah pasti tahu apa jawaban dari pertanyaan tersebut. Jelas, Allah lah yang maha sempurna. Tak ada yang lain yang dapat menyaingiNya. Sebagus-bagusnya teknologi pasti ada aja cacatnya atau bisa disimpulkan apapun yang dibuat manusia pasti ada kekurangannya. Loh, berarti manusia ga pantes yah buat sempurna? apa memang manusia ga boleh sempurna?

Bicara soal kesempurnaan, mungkin saja ini menjadi destiny atau cita-cita sebagian diantara kita. walaupun kita menyadari hal ini tak mungkin bisa kita raih. Banyak orang menginginkan jodoh yang mereka inginkan. Tak sedikit pula yang banyak menginginkan jabatan dan posisi tertinggi sebagai bukti prestasi yang sudah jauh kita idamkan. Namun, jika kita berpikir untuk mendapatkan yang sempurna silahkan saja kalian menuju tempat tidur dan tidur dengan nyenyak. Kali ini bukan lagi membahas soal jodoh atau percintaan yang sedang marak diperbincangkan. melainkan soal pencapaian dari sebuah kesempurnaan.

Mungkin, sebagian dari kita banyak yang memiliki impian ingin masuk ke perguruan tinggi negeri. iya kan??? dengan alasan, orang tua menuntut untuk begitu. padahal yang ada di dalam hati, sedari awal saat test kita ga yakin untuk meraih hal tersebut. memang hal ini tidak semua orang mengalaminya, Alhamdulillah saya pun tak mengalami hal serupa seperti cerita ini. 

Terkadang secara ga sadar, banyak pihak luar yang menginginkan diri kita menjadi sempurna. Hal ini datang bukan hanya dari hal yang kita anggap positif. Masalah? Ya, salah satu jalannya adalah bisa datang dari masalah. Masalah yang hadir terkadang menuntut kita untuk menjadi sempurna. jadi, jangan pernah menganggap suatu ujian adalah masalah bagi kita. belum tentu kok, ia hadir memberikan rasa yang pahit diawal tapi percayalah diakhir ia akan terasa manis. Sejujurnya, Allah maha mengetahui kadar umatnya. Yakin dan optimis jika ada teman yang mencibir atau bahkan masalah datang bertubi-tubi. sebenarnya, hal tersebutlah yang membuat kita lebih matang, lebih siap, lebih berani menghadapi segala rintangan yang ada. Dan Insya Allah, kita akan menjadi umat yang tangguh. Tetap istiqomah dan jangan lupa selipkan Allah di setiap langkah yang kita lalui. Sesungguhnya :
"Mu'min yang kuat lebih dicintai Allah dari mu'min yang lemah, dan masing-masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah terhadap hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa malas, dan apabila engkau ditimpa sesuatu maka katakanlah "

Qodarulloh wa maa syaa'a fa'al, Telah ditakdirkan oleh Allah dan apa yang Dia kehendaki pasti terjadi". HR. Muslim Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Jadi, jangan pernah takut ketika ada sesuatu yang menuntutmu untuk menjadi pribadi yang sempurna. karena sesungguhnya kita memang tidak akan pernah bisa jadi SEMPURNA. Namun, InsyaAllah kita bisa mendekati sempurna. Keep Hamasah buat yang lagi disayang Allah :*

Tidak ada komentar: