8:27 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.
potongan ayat tersebut yang selalu terngiang-ngiang didalam pikiranku ketika aku mendapati sebuah amanah. Entah itu amanah dari mana datangnya, yang jelas ayat tersebut berhasil membuatku takut akan amanah yang telah Allah berikan padaku.
coba dicermati kalimatnya, "janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu. sedang kamu MENGETAHUI"
Tahun ini adalah tahun yang luar biasa menurutku, aku dipercayai oleh Allah untuk memegang sesuatu yang amat besar dan cukup banyak. Semula aku berpikir, bagaimana bisa ini semua datang padaku sedangkan aku merasa aku bukanlah apa-apa dengan amanah itu.
sejenak aku berpikir . . . .
kenapa aku? masih banyak yang lain yang lebih hebat.
memangnya aku bisa?
bagaimana kalau aku gagal membawa amanah tersebut?
ketiga pertanyaan itu kian muncul berulang kali dalam pikiranku, mengganggu waktu istirahatku bahkan menguras pikiranku. Kalau saja aku bisa memilih, aku ingin menukar ragaku saat itu dengan orang lain. sayangnya, aku bukan harry potter yang punya tongkat sihir yang dapat ku pakai sesuka hatiku. tinggal sebut mantra 'criiiiinggggg' apa yang ku mau bisa terwujud. Ini dunia nyata, apapun yang kita dapatkan harus kita hadapi. bukan menjauh, tapi mencari jalan keluar bagaimana caranya untuk menyelesaikan..
"orang besar tak pernah mengerjakan hal yang kecil"
aku teringat akan ucapan tersebut, seseorang pernah mengatakannya didepanku. hmm.. iya juga yah. jangan pernah ngarep jadi orang besar kalau kamu masih ngerjain tugas-tugas yang kecil. mana mungkin seorang penulis bisa menjadi seorang penulis yang handal kalau ia tidak pernah menulis?? mana mungkin seorang pelari bisa mencapai garis finish jika ia tak pernah mencoba untuk memulai berlari.
manda . . .manda . . .
hidup ini gak sekedar buka mata lalu tutup lagi dengan mudah.
Allah kasih kamu pikiran untuk berpikir, itulah istimewanya manusia. kalau cuma sekedar hidup, kucing juga bisa hidup. lalu apa bedanya kamu sama kucing kalau begitu??? berubah manda, berubah!!! mau sampai kapan terus-terusan begini. dulu kamu yang bilang, apapun pasti kamu bisa hadapi. sekarang Allah percaya nih sama kamu buat naik level. jaga kepercayaanNya :)
sesekali aku bangkit dalam masalah yang kuhadapi, demi mencoba menyelesaikan amanah-amanah yang telah Allah berikan padaku. mau bagaimana lagi? amanah ini telah memilihku untuk memikulnya dan menyelesaikannya. Namun, seringkali tak hanya bangkit, namun aku pun sering berprasangka bahwa aku tak pantas menjalani ini semua. Lagi-lagi muncul bisikan-bisikan negative yang membisiku. MasyaAllah, pantaskah aku berkata demikian? Aku tak tau malu rasanya berhadapan dengan siapa aku berkata seperti itu? yang nyuruh ini Allah, bukan manusia ataupun siapa-siapa.
Bukankah, kepercayaan itu mahal harganya??? manusia saja bisa bilang begitu, bagaimana dengan tuhanmu?
okay baiklah, kalau begini terus bukan menyelesaikan namanya, tapi malah menambah masalah baru. muslimah itu anti galau, ya nggak??? urusan yang biasa aja banyak lika likunya, apalagi ini dijalan dakwah. bukankah jalan dakwah itu akan manis pada akhirnya? :)
Alhamdulillah, ditahun ini Allah mempercayai ku untuk belajar menjadi perempuan yang tangguh. Masalah yang datang justru membuatku kuat, membuatku berani, membuatku menjadi lebih optimis dalam menghadapi semuanya. akupun selalu percaya :
apapun yang terjadi padaku, aku pasti bisa menyelesaikan. jika aku tak bisa melakukannya, Allah tak mungkin manda memberikanmu semua ini. - manda
bukankah sudah tertulis di Surat Al Ankabuut ayat 2: Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
ujian yang Allah berikan itu selalu yang terbaik bagi umatnya. percayalah, mana mungkin Allah memberikan sesuatu yang buruk bagi ummatnya??? khsnudzonlah dengan apa yang terjadi pada hidupmu. Namun, hal itu tak berhenti sampai sini.
Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinanya.” (HR: Bukhari-Muslim)Lagi lagi panik denger kalimat ini,
"pikir hey, kamu harus tanggung jawab kalau sampai kamu gak bisa jadi pemimpin yang baik. bagaimana jika jundi-jundimu gak bisa kamu arahkan yang benar?"jujur, acap kali pikiran itu terus menghantuiku. rasanya satu bulan ini tidur pun tak nyenyak, makan pun tak enak.
Amanah dalam bahasa bermakna al-wafa’ (memenuhi atau menyampaikan) dan wadi’ah (titipan) sedangkan menurut definisi amanah berarti memenuhi apa yang dititipkannya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS An Nisaa’: 58).
sering kali manusia mengira bahwa jabatan itu menyenangkan, tapi sebagian juga mengatakan ini adalah malapetaka. memang semua tergantung pada siapa amanah itu datang. Bahkan amanah itu akan kita pertanggungjawabkan tidak hanya pada manusia, tapi juga di hadapan Sang Pencipta Manusia, Sang Maha Adil yang tidak akan bisa diputar balikkan faktanya. ngeri ya? ngeri banget main-main sama amanah. makanya, jangan coba-coba mempermainkan amanah yang telah Allah berikan pada kita.
Saking berhati-hatinya dalam menjaga amanah Khalifah Umar Ibnu Khatab r.a. setalah dilantik menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan, tindakan pertama yang dilakukan adalah menyusun konsep mencegah korupsi di kalangan aparat Negara. Khalifah yang dikenal sangat tegas dan keras dalam masalah hukum Islam ini melaksanakan konsepnya dengan rasa keadilan. Berani dan tidak pandang bulu. Kepada para pembesar negara, sipil atau militer yang kaya dan penuh kemewahan, akan ditanya dengan sorot mata penuh wibawa:
“Anna laka haza ?” (Dari mana kau peroleh hartamu ini ?).
Lalu beliau segera memerintahkan pemeriksa untuk meneliti berapa jumlah kekayaan pejabat sebelum dan sesudah ia menduduki sebuah jabatan. Dan jika ternyata diketahui bahwa pertambahan kekayaan pejabat diperoleh bukan dari gaji resmi negara, maka disitalah harta itu dan dimasukkan ke kas Negara (baitulmaal). Subhaanallah... mari kita belajar dari sirah nabi mengenai amanah. dengan begitu, kita tak akan lagi menyia-nyiakan amanah yang telah Allah berikan. Bismillah . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar