'nazwar syamsu' menyimpulkan dari buku yang telah beliau buat:
1. Ayat 11/7 menyatakan bahwa semua yang ada di semesta raya diciptakan ALLAH dari “almaa” yang berarti kekosongan.
2. Ayat 41/10 menerangkan bermulanya ciptaan yairtu dengan menempatkan “rawasia” yaitu berbagai macam batang magnet.
3. Ayat 21/30 menerangkan bahwa dengan rawasia begitu terpisah-pisahlah kekosongan yang dimaksud pada ayat 11/7 tadi. Demikian berlaku pada makro kosmos dan begitu pula pada mikro kosmos.
4. Rawasia yang disebut pada ayat 41/10 itu lalu berputar yang karenanya terbentuk kutub positif dan kutub negatif, sementara itu terbentuk pula “Mar’a” yang meligkupi rawasia itu masing-masingnya. Itulah Hydrogen, terdiri dari satu batang magnet yang berputar dilingkupi oleh Mar’a atau yang disebut orang dengan Electron dan Positron.
5. Karena rawasia atau Proton itu berputar maka electron dan positron itu juga ikut berputar. Electron adalah Mar’a yang mendapat induksi magnet negtaif dari kutub negatif proton, dan positron adalah yang mendapat positif.
6. Alquran memakai istilah Mar’a yang dimaksud dengan Electron dan Positron pada ayat 87/3 s/d 87/5 di mana dinyatakan bahwa Mar’a itu terbang mengapung meninggalkan atom Hydrogen. Yang mengapung itu dinamakan orang dengan Neuterino.
7. Mar’a yang mengapung itu menjadi lapisan Ionosfir planet, ini disebutkan pada ayat 21/32 sebagai lapisan yang terjaga dan juga menjaga.
8. Ayat 54/50 menyatakan bahwa ALLAH menciptakan segala sesuatu, baik yang besar di angkasa maupun yang kecil pada atom, semuanya dengan ketentuan yang telah ditetapkan-NYA, tidak satupun yang bisa membantah dan menghalangi. Hal ini paralel dengan maksud istilah rawasia yang terdiri dari berbagai macam magnet dan berbagai daya tariknya. Dengan rawasia begitu berfusilah atom asal (hydrogen) tadi membentuk atom dan molekul untuk semua wujud.
Dapat disimpulkan :
Bahwa Alquran mengandung konsep tentang wujud atom asal adalah Hydrogen yang memiliki Rawasia atau Proton yang berputar dilingkupi oleh Mar’a yang terinduksi jadi Electron atau jadi Positron. karenanya hanyalah Proton yang dikatakan partikel sedangkan Electron atau Positron bukanlah partikel tetapi “kekosongan yang non-partikel”. Jadi Hydrogen bukanlah memiliki satu electron tetapi melingkupi seputar proton, hingga di waktu berlaku emisi Neuterino pada Proton-proton Cycle atau Carbon Cycle maka Hydrogentadi tidaklah kehabisan electron yang melingkupinya.
Maka suatu atom hanyalah terdiri dari Rawasia dan Mar’a, sedangkan Sinar bukanlah bahagian dari tubuh atom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar