Selasa, 19 Agustus 2014

Engkau memuliakanku dengan ROMANTIS

Mungkin tak pernah tau seberapa berfungsi diri ini hingga Kau ingatkan aku akan kejadian itu.
hingga setiap orang bertanya, berapa lama perubahan ini terjadi.
Akupun hanya tersenyum bingung menjawab seberapa lama diri ini seperti ini.
Semula tak pernah berpikir menjadi seperti sekarang. Bagai mengejar perahu di tengah lautan. Pikirku hanya satu "Gak mungkin". Namun panggilan ini berbeda, panggilan yang begitu indah menyapaku.

Ya Allah, mungkin kelak panggilan menuju syurgaMu yang terindah bagiku. Namun, tak sanggup jika mengingat akan dosa-dosa yang telah ku perbuat, akan perkataan-perkataan yang pernah keluar dari mulut ini hingga seseorang tersakiti, Astagfirullah . . . . .

Rencanamu begitu romantis mendekatkanku padaMu. Ketenangan yang luar biasa yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Naik turunnya iman ini rasanya membuat aku malu untuk merindukanMu. Merencanakan akan pertemuan indah itu tapi tak punya bekal apa-apa untuk bertemu denganMu. Engkau dewasakanku dengan cara yang begitu amat romantis.

4tahun sudah aku menginjakan kakiku di kampus tercinta ini. Bagiku biasa saja rasanya, tapi mungkin jungkir balik ayah dan bunda mencari rizki untuk membayar SKS ku demi memindahkan tali dari kiri ke kanan. Demi gelar S.Kom yang ada di belakang namaku. demi gelar CCNA yang telah ku raih. Entah aku tak tau dibelakang keromantisan ini pasti kuyakin kelak ada tangis bahagia yang tak tergantikan dengan apapun. Aku bukan mahasiswa yang lulus dengan nilai cumlaude, tapi harapan ini hanya ingin menjadi anak yang cumlaude kelak di syurgaMu ya Rabb :')

Terimakasih ayah... Terimakasih bundaa.... engkau telah membesarkanku dengan cinta yang begitu amat besar terhadapku. 

Aku bukan siapa-siapa tanpa kedua orang tuaku. Allah memuliakanku dengan ilmu yang ia amanahkan padaku. Semoga apa yang telah Engkau amanahkan dapat aku jaga dengan sebaik-baiknya. Aku selalu menginginkan apa yang aku impikan, namun terkadang apa yang aku impikan tidak sebanding dengan apa yang aku dapatkan. Tapi aku menyadari, apa yang aku dapatkan adalah hal yang paling mulia yang Allah berikan padaku. Ia tak pernah memberikan apa yang hambaNya inginkan, melainkan apa yang hambaNya butuhkan.

Ya Rabb.... Istiqomahkanlah hati ini menuju pribadi yang terus berpikir dan berdzikir. Jadikanlah hamba pribadi yang selalu mengoreksi diri dan memperbaikinya. Astagfirulllah .. . . Astagfirullah . . . Astagfirullah . . . .

Tidak ada komentar: